Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ad
Store kanan atas 220x90

Sudah Tiba di Jakarta, Arema Terpaksa Kembali ke Malang


Sudah Tiba di Jakarta, Arema Terpaksa Kembali ke Malang
Pertandingan Persib Bandung kontra Arema Cronous dipastikan batal digelar Minggu (17/3) malam sesuai jadwal sebelumnya. Tim Arema yang sudah tiba di Jakarta pun terpaksa kembali lagi ke Malang.

Berdasarkan jadwal semula, big match lanjutan Liga Super Indonesia 2013 ini mestinya dilaksanakan Minggu nanti di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang. Namun dengan alasan hari pertandingan bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI, maka PT Liga Indonesia menunda pertandingan ini.
Pelatih Arema, Rachmad Darmawan membenarkan bahwa timnya sudah tiba di Jakarta dan sedang dalam perjalanan menuju Bandung saat menerima kabar pembatalan pertandingan tersebut. Rachmad mengaku tidak dapat berbuat banyak atas kondisi ini.
Mantan pelatih Persija ini menyatakan timnya yang merasa paling dirugikan dengan pengunduran jadwal Persib-Arema.
“Paling rugi kita, dengan mundurnya jadwal ini. Sekarang tim sudah di Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta), menuju Bandung. Malah saya sudah di Bandung sekarang. Yang pasti merugikan sekali. Tapi, kalau dilihat dari sisi urgency dan emergency, tidak apa kita mengalah untuk timnas,” sebut pelatih yang akrab disapa RD ini melalui sambungan telepon, Kamis (14/3) sore.
Rombongan tim berjuluk Singo Edan yang sudah tiba di Jakarta, terpaksa balik kanan dan kembali ke Malang. Terpaksa, tim Arema langsung mencari tiket pulang ke Malang, via Surabaya.
Selain itu, pelatih asal Lampung ini menyatakan persiapan yang sudah dilakukan timnya untuk melawan Persib, sia-sia. Padahal, tim dari Jawa Timur ini sudah dalam keadaan siap tempur dan sedang dalam puncak penampilan terbaiknya.
“Ya yang pasti tentu kita mencari lagi agar performa mereka naik lagi. Sebetulnya kemarin sudah enggak ada masalah dan mereka juga sudah dalam penampilan terbaik mereka,” ujarnya.
Ditanya mengenai waktu penjadwalan ulang, RD mengaku belum mengetahui secara pasti. Berdasarkan informasi yang didapatnya, kemungkinan partai Persib-Arema dilaksanakan pada 27 Maret mendatang, setelah pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi, 23 Maret.
“Katanya tanggal 27. Tapi saya belum bisa memastikan, karena bisa jadi diundur lagi. Kan jadwal sering berubah lagi,” katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Simanis Maklumi Kekalahan Sriwijaya FC

Senin, 25 Februari 2013 20:21 WIB
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kekalahan yang diperoleh dari tim sebesar Sriwijaya FC saat dijamu oleh Arema Cronous di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (24/2/2013) lalu tentu mengundang perhatian bagi pecinta sepakbola, terlebih supporter fanatik SFC. Ketua Beladas Korwil Simanis Qusoy mengaku maklum atas kekalahan SFC yang harus ditekuk oleh Arema yang didominasi oleh pemain bintang.

“Kalau kita maklum atas kekalaham malam tadi. Kita juga tahu pemain Arema adalah kumpulan pemain bintang. Sebagai supporter, kami terus dukung SFC,” kata Qusoy saat dibincangi Tribun Sumsel, Senin (25/2/2013).

Terangnya, dari pertandingan semalam, ia menangkap bahwa memang kelemahan lini belakang SFC salah satu faktor kekalahan. Selain itu, kecerdikan lawan saat menjaga pemain andalan tim yang berjuluk Laskar Wong Kito ini pun patut dipuji. Terbukti saat bola dikaki maupun menuju kaki Hilton Moreira. Para pemain lawan terus mengapit pemain nyentrik tersebut.

“Mereka benar-benar mematikan pergerakan Hilton. Padahal berapa kali saja Hilton ingin menciptakan gol bagi tim kita,” ujarnya.

Lanjutnya, sebagai supporter yang sangat mencintai SFC, Qusoy sangat menginginkan pihak manajemen segera mencari pengganti Min. Qusoi menilai, kekuarangan pemain baik di lini belakang maupun striker menambah kelemahan bagi anak asuhan Kas Hartadi tersebut.

“Kita memang butuh pemain Asia pengganti Min dan striker juga yang benar-benar mampu membantu permainan SFC,” terangnya.

Saat ini memang seluruh supporter SFC di Palembang masih mengalami pembekuan, namun dukunganpun masih mengalir untuk SFC. Selain pemain, Qusoy pun memberikan support kepada Kas Hartadi agar tetap pertahankan SFC dan terus mencari cara bagaimana bisa membawa SFC kembali menjadi juara ISL dimusim ini.

Ini bukanlah akhir dari pertandingan ISL, sekali lagi ia menegaskan bahwa Arema memang tim yang kuat dan kekalahan atas Arema bukanlah kekalahan yang mutlak bagi Ponaryo dan kawan-kawan karena SFC juga harus berkonsentasi pada pertandingan mendatang saat dijamu tamu oleh Gresik United di Stadion Petrokimia Gresik, Minggu (1/3/2013).

“Tim Gresik juga tim yang kuat, salah satunya ada Aldo Bareto disana. Kesulitan lainnya adalah masih tidak adanya Fery di lapangan. Tapi saya yakin SFC bisa lalui laga kandangnya dengan baik. Kita berharap Gresik bisa bawa kemenangan, minimal imbang,” pungkas Qusoy.

Penulis : weni
Editor : YohanesIswahyudi
Share on Facebook

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Ketika Persebaya Jadi “Anak Emas” Klub Eropa

HL | 18 December 2012 | 23:53 Dibaca: 5791   Komentar: 53   7 menarik
1355849428907481993
Arief Putra Wicaksono (Ninesport.inc) bersama Rafael van Der Vaart dan perwakilan HSV (@HSV.de)
Mengapa harus Persebaya? Pertanyaan ini banyak menyeruak tatkala terdengar berita 2 klub elit dari daratan Eropa akan beruji tanding di Indonesia, dengan memilih Persebaya sebagai lawan tanding mereka. Dua klub elit Eropa yang akan berkunjung ke Indonesia, tepatnya ke kota Surabaya adalah Hamburg SV dari Bundesliga dan AS Roma dari Serie A Italia.
“HSV akan mengunjungi Indonesia usai akhir Bundesliga musim ini. Mereka akan melakoni beberapa pertandingan persahabatan melawan raksasa Italia AS Roma dan tim papan atas Indonesia, Persebaya,”demikian bunyi pernyataan Hamburg dalam situs resminya tersebut. Pernyataan itu dirilis oleh tim yang saat ini menduduki posisi 10 klasemen sementara Bundesliga itu seusai mereka melakukan penandatanganan kontrak resmi dengan NineSport Inc. selaku promotor di Imtech Arena. Bintang HSV, Rafael van Der Vaart ikut hadir pula dalam sesi penandatanganan dengan Arif Putra Wicaksono selaku perwakilan dari promotor.
Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan Media Officer Persebaya, Ram Surrahman semalam. “Bukan hanya persahabatan, kedatangan Roma dan Hamburg rencananya dikemas dalam sistem turnamen Piala Bung Utomo. Karena memang dilaksanakan di bulan Mei,” jelas Ram seperti yang dilansir dari Bola.net.
Jika dihitung, Persebaya memang sangat beruntung. Selama hampir 10 tahun terakhir, tim dari kota Surabaya ini paling banyak menjajal klub-klub luar negeri dibanding klub-klub Indonesia lainnya. Terakhir kali mereka berujicoba dengan klub luar negeri adalah saat melawan tim EPL Queens Park Rangers, medio 2012 kemarin. Tak semua klub di Indonesia bisa bernasib mujur seperti Persebaya, bahkan klub-klub dengan suporter besar dan fanatik sekalipun, seperti Persib, Persija, Arema atau Persipura.
Wajar, jika kemudian banyak suara sumbang yang berisi kecemburuan lantas muncul dikalangan suporter klub lain. Mengapa harus Persebaya? Apa sih istimewanya Persebaya? Kalau mau dilihat lebih jelas, sebenarnya banyak hal yang membuat promotor atau klub-klub luar negeri menginginkan bertanding persahabatan dengan Persebaya, kalau tidak mau dibilang ingin bertanding di kota Surabaya.
Yang paling utama adalah akses dan fasilitas. Kota Surabaya memenuhi segala syarat yang dibutuhkan klub luar tersebut. Kemudahan akses dan akomodasi bisa dengan gampang didapat di Surabaya. Lantas, jika syarat akses dan akomodasi, mengapa tidak memilih kota Jakarta? Bukankah fasilitas akomodasi di Jakarta lebih bagus dan lebih banyak dari Surabaya? Memang, tapi, ada satu hal yang tidak bisa didapat di Jakarta, atau mungkin kota lainnya. Yakni “roh sepakbola”.
Beberapa pengalaman terakhir mungkin bisa menunjukkan lebih tepat apa yang disebut “roh sepakbola” itu. Ketika beberapa klub besar Eropa bertanding di Jakarta, animo penonton atau suporter tak terlalu besar. Lihatlah saat Inter Milan atau Valencia datang ke Jakarta. Banyak yang bilang, sedikitnya penonton yang datang ke stadion itu karena Jakarta sudah kehilangan “roh sepakbolanya”. Lalu, apakah hanya Surabaya yang punya “roh sepakbola”?
Tidak, beberapa kota yang punya klub besar dengan basis suporter yang fanatik dan besar pula tentu punya aura dan “roh sepakbola”. Namun, aura tersebut tidaklah semenarik aura yang ditampilkan oleh Surabaya dengan para Bonek-nya. Tentu masih teringat dengan jelas, tatkala rombongan pemain QPR baru menginjakkan kaki mereka di Surabaya, ratusan Bonek dengan antusias menyambut dan mengawal mereka hingga ke hotel tempat menginap. Dan tentu masih ingat pula, betapa para pemain QPR tersebut begitu menikmati antusiasme dan atmosfer dukungan suporter di Gelora Bung Karno, bahkan ketika para suporter tersebut sempat dikecewakan dengan insiden mati lampu. Dengan melihat atmosfer yang begitu membahana di seantero stadion, tak heran beberapa pemain QPR memberikan salut dan standing ovation pada para penonton ketika pertandingan berakhir.
Fakta itulah yang kemudian ditangkap oleh promotor dan klub-klub luar negeri. Dengan menjual aura dan “roh sepakbola” kota Surabaya, promotor pun seakan mendapat jaminan, investasi yang mereka keluarkan tak akan terbuang percuma. Suatu hal yang mungkin tak akan diperoleh promotor bila mempertandingkan klub yang didatangkannya ke kota lain.
Namun, meski sudah resmi dirilis di situs resmi klub HSV, masih banyak yang pesimis akan nasib datangnya 2 klub elit Eropa ini. Masih segar dalam ingatan kasus batalnya turnamen Java Cup. Tapi, melihat optimisme dan prosesnya, bolehlah kita taruh keyakinan kita di angka 99% 2 klub Eropa ini akan jadi datang ke Surabaya. Apa yang bisa mendasari keyakinan tersebut, tak lain adalah transparansi proses kontrak. Harus diakui, saat kasus Java Cup dulu, pihak promotor (entah itu PSSI atau PT. LPIS) tidak berani atau tidak transparan, kapan negosiasi atau penandatanganan kontrak dilakukan. Tiba-tiba saja muncul berita akan ada turnamen Java Cup dengan peserta Everton dan Galatasaray. Tak heran, ketika turnamen tersebut batal (atau dibatalkan secara sepihak), banyak yang menuding promotor sesungguhnya belum melakukan deal kontrak hitam diatas putih.
Beda dengan yang dilakukan Ninesport. Berita yang dirilis, baik itu dari sumber klub yang diundang maupun media tanah air kompak menulis sudah dilakukan penandatanganan kontrak. Dengan adanya bukti hitam diatas putih inilah hak promotor akan terlindungi dan klub pun tak akan berani membatalkan secara sepihak. Dan dengan dirilisnya berita ini jauh-jauh hari, promotor pun berharap masyarakat pecinta bola bisa mempersiapkan diri, terutama dari segi finansial untuk melihat aksi-aksi bintang lapangan hijau dari benua biru.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments


 

Bepe Pilih Persiter Ketimbang Persija?

 menarik
Salam,
Kalau tidak jeger, maka bukan KPSI-ISL namanya. Tentulah hajatan KPSI-ISL lewat Inter Island Cup II itu begitu masyur sehingga klub yang mengikutinya sangat serius dalam mempersiapkan diri. Seperti Arema Cronus yang konon mengeluarkan sekitar 25 melyar rupiah untuk membentuk tim (sekalian persiapan tim menuju kompetisi jeger ISL 2013) sekalipun gaji pemain tahun lalu masih nunggak,begitu menggebu untuk menjadi jawara di ajang IIC 2 ini. Apalagi Persib yang wow, ditambah SFC yang uhhh, dll.dll.
Rupanya ajang IIC 2 ini tidak terlalu menarik bagi Bambang Pamungkas pemain senior serta ikon klub Persija Jakarta. Apa alasannya? Begitu banyak berita yang beredar mengapa BePe seirng mangkir dari keputusan manajemen Persija. Diawali dengan keberanian BePe masuk pelatnas timnas dan tidak mengindahkan surat edaran KPSI-ISL bahkan sama sekali tidak takut terhadap ancaman sanksi Persija.
Saat menjelan IIC 2 dimulai, BePe memang baru selesai memperkuat timnas yang harus kandas di babak penyisihan group B dan media memberitakan : Sayangnya, Persija tidak akan diperkuat Ismed Sofyan, Bambang Pamungkas, Leo Saputra, dan pemain asing Robertino Pugliara. Ismed Sofyan absen karena baru saja pulang menunaikan ibadah haji, sementara Bambang Pamungkas masih rehat usai membela tim nasional Indonesia senior di Piala AFF 2012 (sumber). Bahkan santer dikabarkan kalau keengganan BePe memperkuat Persija di ajang jeger IIC2 ini ada kaitannya dengan tunggakan gaji BePe yang belum dibayar Persija. Padahal Persija ini adalah klub ibukota yang kaya raya. Namanya juga klub ibukota gitu loh.
Yang justru memberi kesan aneh adalah bahwa  BePe malah diberitakan akan memperkuat Persiter Ternate dalam ajang kampung yang digelar pemkot Ternate dengan nama Piala Walikota Ternate dalam rangka memperingati  hari jadi ke-762 Kota Ternate yang digelar di Stadion Gelora Kieraha Ternate, 21-23 Desember 2012.  Adapun klub yang direncanakan mengikuti turnamen ini adalah Persiter Ternate, PSM Makassar dan Persebaya.
Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Sekretaris Persiter Ternate, Hasbi Yusuf : “Kehadiran Bambang Pamungkas dan Oktavianus Maniani dalam tim Persiter diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemain Persiter untuk menimba pengalaman kedua pemain, karena tim Persiter sebagian besar akan diperkuat oleh pemain muda,” katanya Kamis (13/12) di Ternate (sumber).
Jika demikian, mengapa BePe tertarik memilih Persiter Ternate yang jelas BUKAN klub yang MENGGAJI dia, bukan klub yang membesarkan namanya selama ini dan lebih memilih untuk tidak memperkuat Persija Jakarta diajang IIC2? Bukankah level IIC2 jauh lebih jeger dengan turnamen Piala Walikota Ternate? Sayang memang jika Persija tidak lolos ke semifinal IIC 2, namun disayangkan seandainya BePe ada dalam tim Persija, maka hasil bisa bicara lain.
Dari segi waktu pelaksanaan, memang ada selisih masa antar pertandingan Persija di IIC dengan laga di Piala Walikota Ternate. Tetapi bila kita lihat ikatan emosional BePe dengan Persija, maka sulit membayangkan bagaimana perasaan BePe jika tidak membela Persija dalam berbagai ajang. Toh BePe baru gabung pelatnas 3 minggu sebelum ajang AFF, jadi secara kondisi fisik tentu BePe justru sedang ada di penampilan puncak seandainya dia maju membela Persija di ajang IIC2.
Masalah gajikah? Masalah kebijakan KPSI-ISLkah? Atau ada masalah lain? Hanya BePe yang tahu. Semoga Bepe dapat memberi kontribusi positif untuk pemain-pemain yang ada di daerah seperti Ternate yang jauh dari porsi pemberitaan media namun memiliki potensi yang tidak kalah dengan kota besar di Indonesia.
Sooo… Piala Walikota sangat menantang buat BePe, sedang IIC2 sudah berlalu bagaikan kentut untuk klub Persija.
follow@batokapua

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

AREMA INDONESIA




Arema Indonesia (dahulu, Arema FC dan Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang. Di mus

Profil Arema Selengkapnya




SEJARAH AREMA

Perjalanan Arema dari Masa ke Masa

Jumat, 20 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Ligina XIII 2007-2008
Di musim ini Arema mengikuti tiga ajang kompetisi yang meliputi Ligina, Piala Indonesia dan Liga Champions Asia. Divisi Utama Ligina XIII yang tetap disponsori produsen rokok Djarum ini adalah tahun terakhir sebagai kompetisi tertinggi, karena mulai musim kompetisi 2008 kasta tertinggi adalah Liga Super Indones


Jumat, 20 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Piala Indonesia 2006
Wilayah III
First Legs [May 17] Persipro Probolinggo 0-2 Arema Malang [ Sutaji, Emaleu Serge] Second Legs [Jun 18] Arema Malang 4-0 Persipro Probolinggo [Serge 3, 12, 82, Marthen Tao 11] Round 2 First Legs [Aug 3] Arema Malang 2-0 Persekaba Badung [Marten Tao 70, Setyo Adi Prastow


Jumat, 20 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Ligina XII 2006
Di musim ini kompetisi Liga Indonesia XII ini bertitle Liga Djarum Super Indonesia, tetap menggunakan 2 Wilayah dengan masing-masing wilayah dihuni 14 tim, tidak ada tim yang terdegradasi karena kontestan untuk musim 2007 diperbanyak menjadi 36. 4 tim teratas berhak mengikuti babak 8 besar, tidak seperti musim-musim seb


Jumat, 20 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Piala Indonesia 2005
NB: Klub kasta teratas (28) & dari kasta kedua (27) serta tambahan 7 klub terbaik diambil dari kasta ketiga Round 1 Wilayah IV (Jawa Timur) First Legs [Jun 15] Arema 4-2 Persela [Marthen Tao 2, 4, Emeleu Victor Serge 31, Lourival Lima Filho 81; Oscar Aravena 30pen, Frederico Jose Preitas de Assis 6


Rabu, 18 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Ligina XI 2005
Ligina XI atau dengan titel Liga Djarum Super Indonesia. Sempat terjadi perdebatan kesepahaman pemakaian sponsor, karena sama-sama memakai sponsor rokok. Persik (Gudang Garam), Arema (Bentoel) dan BLI/titel Liga (Djarum). Namun akhirnya BLI memberikan kelonggaran untuk kedua klub tersebut. Pada kompetisi kali ini format

Senin, 16 Agustus 2010 Perjalanan Arema di Ligina X 2004
Kompetisi LBM X 2004, (Divisi Utama) seperti pada kompetisi sebelumnya Menggunakan sistem kompetisi penuh. Tiga tim terbawah terdegradasi ke divisi I, namun pada tanggal 30 Januari 2005 ada kebijakan kontroversial dari PSSI untuk merubah format kembali menjadi 2 wilayah dari 28 klub (1 grup 14 tim), maka tiga tim terbaw

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Persib vs Arema Ditunda

Laga Persib Bandung menjadi Arema Cronous yang rencananya digelar tanggal 17 Maret 2013 dipastikan tidak jadi digelar. Pelatih Arema, Rahmad Darmawan membenarkan kabar tersebut. adapun alasan penundaan jadwal pertandingan tersebut adalah karena jadwalnya bertepatan dengan jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. RD sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penundaan tersebut, padahal RD bersama tim Arema...

Meskipun Menang, Persib Masih Banyak Kekurangan

Persib Bandung berhasil mengalahkan PBR dalam Derby Bandung, Kemarin sore di Siliwangi. Namun penampilan pemain Persib dalam pertandingan tersebut belum mebuat pelatih Janur merasa puas, karena masih banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain dalam pertandingan tersebut. Satu hal yang masih menjadi perhatiannya adalah masih kurangnya konsentrasi dalam mengantisipasi bola mati. "Kesalahan masih ada. Di belakang...

Persib Berhasil Menangi Derby Bandung

Persib Bandung berhasil memenangkan Derby Bandung melawang Pelita Bandung Raya di Stadion Siliwangi Bandung dengan skor 1-3 untuk Persib. Babak pertama dimulai Persib langsung unggul melalui peluang pertamanya, Umpan silang Supardi dari sayap kanan berhasil menemui Dzumafo di kotak penalti yang berhasil meneruskannya menjadi gol melalui sundulan yang gagal di halau Kiper PBR. PBR bereaksi, namun peluang yang didapat...

SVD: Persib vs PBR Adalah Pertandingan Special

Striker Persib, Sergio Van Dik menilai bahwa pertandingan menghadapi Pelita Bandung Raya merupakan pertandingan yang sangat penting baginya. Dan Sergio pun bertekad untuk memangkan pertandingan serta mencetak gol. "Ya tentu pertandingan besok sangat penting dan harus menang," tegas Sergio seusai uji lapangan di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (12/3/2013). Sergio menganggap Pertandingan Persib merupakan pertandingan...

Hadapi Mantan Klub, Eka Siap Tampilkan Permainan Terbaik

Sore ini Eka Ramdhani kembali akan menghadapi mantan klub yang telah lama dibelanya, Persib Bandung. Tentu bukan masalah, karena Musim kemarin Eka Pun bermain melawan Persib ketika berseragam Persisam. Namun, Eka mengukur bahwa kekuatan timnya saat ini jauh dibawah Persib dan yang bisa dilakukan hanya tampil sebaiknya untuk memberikan tontonan yang menarik. "Melawan Persib bukan yang pertama buat saya. Apa yang sebelumnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Karim Benzema to miss World Cup Qualifier after speeding at 135mph, could go to jail

"Eyyyy, I might go to prison one day because of this car!" (Getty)
As part of their sponsorship of Real Madrid, Audi give cars to all the players and hold media days where they are encouraged to race against each other.
It turns out that giving a group of competitive young men powerful sports cars is not a great idea, as Karim Benzema has been caught speeding at 135mph in his Audi RS5 4.2 FSI while racing his teammates.
The incident occurred after Los Blancos' loss to Grenada last month, as players made their way home on the Spanish capital's four-lane M40 motorway. Benzema, Alvaro Arbeloa, Jose Callejon, Sergio Ramos and Michael Essien were all pulled over and breathalysed, after driving significantly above the 70mph speed limit in a fleet of Porsches and Audis leased by the club.
Spanish newspaper El Pais says they all passed the breathalyser tests, while Essien accepted a €200 on-the-spot fine for driving at 105mph. Benzema, meanwhile, earned a court hearing that could earn him a six-month stint in prison.
Since footballers have expensive lawyers and the justice system is perverse, it seems unlikely that the striker will get anything more than an easily affordable fine for endangering the lives of his fellow road users. The court case, however, will have implications for his national side, as it clashes with a vital World Cup Qualifier. ESPN FC reports:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Manchester United's hopes of Cristiano Ronaldo return dealt a blow

• Emilio Butragueño: 'We are delighted he is at Madrid'
• 'His contribution to the team and club has been amazing'
Cristiano Ronaldo of Real Madrid
Real Madrid's Cristiano Ronaldo applauds the Old Trafford crowd on his return in the Champions League win over Manchester United. Photograph: Helios De La Rubia/Real Madrid via Getty Images
Emilio Butragueño, the former Real Madrid striker who is now a senior executive at the club, has dampened the prospect of Cristiano Ronaldo returning to Manchester United this summer.
Sir Alex Ferguson has stated he would like to bring the Portuguese back to United, the club he left in the summer of 2009, and Ronaldo has also spoken of his ongoing affection for the Premier League leaders.
However, Butragueño, who is now a key powerbroker at Real, said: "Ronaldo is 28. He is under contract [until 2015] and we are very happy with him. We are delighted he is at Madrid. He is a fantastic professional and very ambitious in a positive way. His contribution to the team and the club has been amazing since he arrived. We are very grateful he came to us. We are very lucky that he plays for Real Madrid.
"He scores a goal a game on average. This is incredible. I have been watching football since I was three and never saw anything similar. When Ronaldo is on the pitch, you know you are going to score. It is an incredible advantage."
Madrid knocked United out of the Champions League last week and Butragueño added: "We are all focused on the important matters: the Champions League, Copa del Rey. These are our objectives. That is the most important thing for everyone at the club. We will see the draw for the quarter-final [of Champions League]. It is very difficult to win this competition. We will do our best. Every detail is important. We are very excited to be there. We will see what the future is for us."
Two months ago Ronaldo said: "I want to see out my contract at Real Madrid: I'm very clear about that. After that, well, I don't know what'll happen in the future." Despite this the subject of trying to prise him from Madrid is thought to have been raised at executive level at United.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Real Madrid: Why Jose Callejon Is a Prototypical Jose Mourinho Player

Hi-res-152802489_crop_650x440 Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images
Real Madrid’s José Callejón, a Los Blancos cantera-produced player, is not only one of the most underappreciated players in world football. He’s also a prototypical José Mourinho player.
This article will explain why Callejón typifies what Mourinho expects from his footballers and how it ties into the dynamics of The Only One’s Real squad.
With Los Merengues 13 points behind Barcelona, José has effectively conceded the La Liga title (from the Press Association via The Independent): “It's practically impossible.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Football transfer rumours: Luka Modric moving to Manchester United?

Today's fart is still bemused as to how Pete made the collage and Denver didn't
Luka Modric
'It's been fun fellows but I gots to go' Photograph: Denis Doyle/Getty Images
No. No. No. It may be early in the morning but the Mill is a busy Mill and so hasn't got the time for those flatulent, rather portly, adjective-wet, joke-dry introductions full to bursting with obscure references that are plopped in needlessly – I can't go on. I'll go on – with the forlorn hope that one reader, just one, no more, taps their nose twice and goes: "Yup, I know where that bit is being stolen from."
No. No. No. The Mill must get on with what it does worse than any other mill known to man or Martian. It must go straight to the point. No filler, no packing, no padding, no quilting, no wadding. Absolutely not. It won't be stood for. Not on this watch. There is work to be done. And done it must be. No more rambling sentences that are on a road to nowhere, filled with counterproductive clause after counterproductive clause that are of zero use to reader – who just wants the Mill to get the meat of the rumours – and which, ultimately, and frustratingly, bear no relation to the gossip of the day. Oh.
Speaking of the gossip of the day, one red-noser has an exclusive – sorry, there is a typo there, that should be spelled EXCLUSIVE – for y'all, which is about as exclusive as shopping at Iceland. You may or may not have noticed this, dear reader, but Manchester United have been playing without a decent centrally-based midfielder under the age of 83 since around the time that the first mountains in the in the eastern part of the Appalachian area began to form in the Paleozoic Era.
To fix this particular problem, Lord Ferg of Manchester has decided to loosen his purse strings and splash a certain amount of the cash inside on the man who masterminded Manchester's move out of this season's Champions League, Luka Modric. The move works well for the lank-haired Croat as he has been crying into his pillow and making long-distance calls punctuated with tears telling anyone who will listen that he is sick of tapas and fine wine and wants to be back in Britain quicker than Speedy can outsprint Sylvester.
One player who won't be joining Luka on the private plane to Manchester from Madrid, however, is Cristiano Ronaldo. The Mill can't imagine why Ronaldo would not prefer to play along side the likes of Michael Carrick and Anderson rather than Mesut Ozil and Xabi Alonso but according to another redser that seems to be the case. Don't be too upset about it, though, fans of United. Said redser has, conveniently, put a picture beside this story of one they had a few weeks ago, one they called a world exclusive – sorry, there is a typo there, that should be spelled WORLD EXCLUSIVE – detailing how Ronaldo was definitely moving to Manchester, just so y'all know that this one is absolute twaddle too.
Leaving behind Manchester and moving south, Arsène Wenger, sick to the teeth with his defence being devoid of the ability to defend, has got out his Random Entry Idea Generating Tool, switched it on, waited for it to warm up, then typed in the question: who would be the best player we could buy to shore up things at the back? The answer? Liverpool's Pepe Reina – sorry Arsenal fans, that's not a typo. If that move fails, and Arsenal fans get down on your hands and knees and get praying that it does, Wenger will try tempt Víctor Valdés away from Barcelona. Tempting a player away from serial winners and serial sunshine to north London? Should be easy-peasy-lemon-squeezy, eh?
If Reina were to make his merry way to the Emirates, he can take up the place in the dressing room left by Lukas Podolski. The German had a regulated amount of fun tweeting his way around London's landmarks and now wants to do the same elsewhere. The two destinations available to him are the Juventus part of Turin or the Atlético area of Madrid. If the move goes through, the Gunners will receive an oversized cheque for £15m which will then be invested in a job lot of mediocre mercenaries who are not up to Arsenal's standards of yore.
All of which leads us nicely to the final rumour of the day. After a stressful week's holiday's that saw the Mill's jaunt-o-meter dip well below the point of fun, there was good reason to flash the Colgates this morning when word filtered through that the Mill's absolute favourite gob of gossip, Nicklas Bendtner, was back in the headlines. It has not quite worked out for the poor Nicklas in the city twinned with Quetzaltenango, what with the 11 appearances and zero goals. But dry your eyes mate, Hamburg are here to welcome you into their warm bosom. It's a safe move. Yes, it's safe, it's very safe, it's so safe you wouldn't believe it.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Liverpool wait in wings as former Red Alonso ponders new deal at Bernabeu

By Graeme Yorke
|
Liverpool are ready to pounce if Xabi Alonso decides against extending his current deal at Real Madrid.
Alonso was a lynchpin in a Reds side which included the likes of Javier Mascherano, Fernando Torres and Dirk Kuyt, and has gone on to dazzle in the centre of Real’s midfield.
But the 31-year-old has yet to respond to the Spanish champions’ desire to extend his contract at the Santiago Bernabeu, according to reports in Spain.
Midfield general: Liverpool are monitoring Xabi Alonso's situation in Madrid
Midfield general: Liverpool are monitoring Xabi Alonso's situation in Madrid
With boss Jose Mourinho widely tipped to leave the club in summer, Alonso may decide against pledging his future to Real beyond his contract’s expiration in 2014. 
Real, who are also interested in capturing Tottenham winger Gareth Bale in summer, are eager to keep hold of Alonso.
Liverpool have made enquiries in recent months over the Spaniard’s availability, according to TakSport.
Instrumental: The 31-year-old midfielder might be open to a return to Anfield
Instrumental: The 31-year-old midfielder might be open to a return to Anfield

Back in the day: Alonso was a favourite with Liverpool fans during his time on Merseyside
Back in the day: Alonso was a favourite with Liverpool fans during his time on Merseyside
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Salam... 
Gimana kabar madridista Indonesia semua..?

oke, mungkin kita sudah kenal dengan club sepak bola yang satu ini.. Real Madrid C.F
tapi, tahukah kalian dari mana asal mula pembuatan lambang Real Madrid C.F. yang unik ini...

Kali ini saya akan membahasnya.. oke langsung saja ceck it dot...

Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.

Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor. Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.


Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998. Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub. Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Salam... 
Gimana kabar madridista Indonesia semua..?

oke, mungkin kita sudah kenal dengan club sepak bola yang satu ini.. Real Madrid C.F
tapi, tahukah kalian dari mana asal mula pembuatan lambang Real Madrid C.F. yang unik ini...

Kali ini saya akan membahasnya.. oke langsung saja ceck it dot...

Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.

Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor. Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.


Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998. Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub. Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Salam... 
Gimana kabar madridista Indonesia semua..?

oke, mungkin kita sudah kenal dengan club sepak bola yang satu ini.. Real Madrid C.F
tapi, tahukah kalian dari mana asal mula pembuatan lambang Real Madrid C.F. yang unik ini...

Kali ini saya akan membahasnya.. oke langsung saja ceck it dot...

Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.

Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor. Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.


Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998. Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub. Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments

Álvaro Arbeloa

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Álvaro Arbeloa
Personal information
Full name Álvaro Arbeloa Coca
Date of birth 17 January 1983 (age 30)
Place of birth Salamanca, Spain
Height 1.83 m (6 ft 0 in)[1]
Playing position Defender
Club information
Current club Real Madrid
Number 17
Youth career
1995–2000 Zaragoza
2000–2003 Real Madrid
Senior career*
Years Team Apps (Gls)
2003–2006 Real Madrid B 84 (0)
2004–2005 Real Madrid 2 (0)
2006 Deportivo La Coruña 20 (0)
2007–2009 Liverpool 66 (2)
2009– Real Madrid 103 (2)
National team
2001 Spain U17 1 (0)
2001 Spain U19 4 (0)
2005 Spain U21 1 (0)
2008– Spain 45 (0)
* Senior club appearances and goals counted for the domestic league only and correct as of 16:26, 2 March 2013 (UTC).
† Appearances (Goals).
‡ National team caps and goals correct as of 16 October 2012
Álvaro Arbeloa Coca (Spanish pronunciation: [ˈalβaɾo arβeˈloa ˈkoka]; born 17 January 1983), is a Spanish football player currently playing for Real Madrid and the Spanish national team. He is predominantly a right back, although he can play as a left back or a central defender.
Arbeloa trained with Real Madrid as a youth player, and worked his way up to the first team, making his debut in the 2004–05 season. However, he mostly played for the Real Madrid B team. He moved to Deportivo La Coruña to play first team football in La Liga in 2006, but moved to Liverpool after half a season. He cemented his place in the Liverpool first team and played in the 2007 UEFA Champions League Final, which Liverpool lost to Milan in the final. Arbeloa made 93 appearances in his three seasons at the club. He returned to Madrid in 2009 for a fee of £3,500,000.
Internationally, he made his senior debut in 2008 and has played for Spain at UEFA Euro 2008 and the 2009 FIFA Confederations Cup, winning the former tournament. Also part of the winning FIFA 2010 World Cup squad.
He married his childhood sweetheart Carlota Ruiz in July 2009, and their daughter, Alba, was born 26 April 2010.

Contents

Club career

Real Madrid

After signing as a teenager for Real Madrid. Arbeloa began playing with the youth team. He later graduated to the reserve team, and played with the first team twice.

Deportivo La Coruña

On 24 July 2006, Arbeloa signed for Deportivo La Coruña, following in the footsteps of teammate Roberto Soldado. Arbeloa said: "This is a strange situation for me; I have been playing for Real Madrid for five years, since I was 16-years-old. Real was nothing but good to me, but it's time for me to go. Madrid has the best players in the world and although that is great for the club, unfortunately that's not so great for cantera players; only a few of us can find their place in the first team, and even those who do find their place in the first team like Álvaro Mejía and Paco Pavón are only third or fourth pick, and that is why I want to leave the club to a club where I can get some regular playing time, in La Liga of course. Deportivo La Coruña is one of the best clubs in Spain and with Joaquín Caparrós as head coach I will certainly get more experience, and get better, what is most important is that he will have confidence in me. I have enjoyed my time at Real, and I thank everybody who helped me. I'm leaving Real Madrid to play more football, no other reason."

Liverpool

Reina.
Arbeloa playing for Liverpool
On 31 January 2007, Arbeloa signed for English Premier League club Liverpool,[2] for a fee of around €4 million, with Real Madrid receiving 50% of the fee.[citation needed] He made his Premiership debut on 10 February[3] against Newcastle United, coming as a substitute for Jermaine Pennant. He made his full debut against Barcelona in the UEFA Champions League at the Nou Camp, where he was employed as a left-back. This was done by coach Rafael Benítez for tactical reasons, as his stronger right foot could stop Lionel Messi, because Messi had a tendency to cut his runs towards the center of the field. His part in keeping Messi quiet helped Liverpool to a 2–1 win over the defending champions. He scored his first goal for Liverpool against Reading on 7 April 2007.[4] He helped Liverpool to the 2007 UEFA Champions League Final, and came on as a susbtitute as they went down 2–1 to Milan.
Arbeloa's squad number changed from 2 to 17 as a personal preference for the 2007–08 season. Continuing his good form from the latter stages of the 2007–08 season, Arbeloa cemented a first team place in the Liverpool team following good performances during Liverpool's victories over fierce rivals Manchester United and Chelsea.
On 18 May 2009, in a match against West Bromwich Albion, Arbeloa was involved in an on-field clash with Liverpool teammate Jamie Carragher after continuous blips from Arbeloa and the two had to be separated by Xabi Alonso, Pepe Reina, Daniel Agger, and Emiliano Insúa. Carragher later explained that he clashed with Arbeloa as a moment of poor defending from the latter threatened the clean sheet. The Liverpool vice-captain explained, "we want to keep a clean sheet and we want Pepe to have a chance of the Golden Glove for the fourth season running." Liverpool manager Rafael Benítez refused to comment about the incident.
Arbeloa playing for Real Madrid during the 2009–10 UEFA Champions League.

Return to Real Madrid

On 29 July 2009, it was announced that Real Madrid and Liverpool had reached an agreement on the transfer of Arbeloa to the Spanish club. A fee of £5 million had been agreed between the clubs.[5] Arbeloa signed a five-year contract after completing the deal.[6] After the departure of fellow full backs Míchel Salgado and Miguel Torres, Arbeloa was handed the number 2 jersey. During his first season at Madrid, Arbeloa played mainly at the left back position due to Los Blancos lack of experienced and dependable options in that area of the field. Arbeloa scored his first Real Madrid goal on 13 February 2010 in a 3–0 away win against Xerez. His second goal in the white jersey came in El Derbi madrileño on 28 March, scoring a right-foot goal past David de Gea in the 3–2 win over Atlético Madrid.[7] Arbeloa also scored a goal in Champions League against Ajax with a shot from outside the penalty area. During the 2010–11 season under José Mourinho, he was used at both right-back and left-back, and was praised by his coach for his efforts. In the 2011–12 season, Arbeloa won himself a place as a regular starter, appearing exclusively at right-back due to Carvalho's lengthy injury and Sergio Ramos' shift to centre-back . He was sent off against Málaga during his 100th match for Real Madrid . On 1 August 2012, Real Madrid announced that they have extended contract with Arbeloa which will tie him with the club till 2015–16 season.[8]

International career

Arbeloa on the ball for Spain during the UEFA Euro 2012 Final.
On 1 February 2008, he was called up to the full Spanish national team squad for the first time, to play France in a friendly match in Málaga on 6 February, although he was forced to pull out because of injury.[9] He made his international debut on 26 March against Italy. He was selected for the Spain squad for UEFA Euro 2008, starting the first round match against Greece.
Arbeloa's versatility saw him being called up for the 2009 Confederations Cup, the 2010 World Cup and Euro 2012. Because of his ability to comfortably play as a full back on either side of the pitch, Vicente Del Bosque often chose to use him as the only back up full-back, allowing there to be more space available in the squad for attacking players. However, with regular centre back Carles Puyol unavailable for Euro 2012 due to injury, Sergio Ramos played in the centre of defense and Arbeloa started all six games at right back as Spain won the tournament for the third time.

Honours

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments
 
Free Gaara Cursors at www.totallyfreecursors.com